![]() |
Jokowi lulusan UGM, benarkah? |
Beberapa saat yang lalu, tepatnya pertengahan tahun 2015 muncul sebuah kontroversi yang meragukan bahwa Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, merupakan alumni Universitas Gajah Mada (UGM) atau bukan. Artikel-artikel yang beredar di media online seakan menegaskan bahwa Jokowi bukan merupakan lulusan UGM. Data-data yang ada dianalisa secara subjektif dan dipaparkan seolah-olah hanya manipulasi belaka untuk melanggengkan jalan Jokowi menuju kans kepresidenan. Pemberitaan yang ada menimbulkan sebuah tanda tanya di masyarakat: Benarkah Presiden RI pernah mengenyam bangku kuliah, atau seluruh data fiktif adanya?
TTNTu akan memaparkan opini yang beredar dan fakta yang ada:
1. Jokowi sering dianggap kurang piawai dalam memberikan pernyataan, dimana statement yang ada kurang lengkap, tidak sistematis dan terstruktur dengan baik, tidak logis, dan argumentasinya lemah. Dimana seharusnya kemampuan berargumen seorang mahasiswa lebih terlatih dibanding mereka yang tidak menempuh dunia perkuliahan. Contoh kalimat yang seringkali digunakan untuk 'menjegal' Jokowi adalah:
"Masalah di kota kecil kayak Solo, di kota besar DKI dan yang lebih besar, negara, itu saya kira sama,"Statement di atas dikutip dan ditafsirkan sebagai pernyataan yang tidak seharusnya keluar dari mulut seorang presiden. Alasannya, pernyataan tersebut cenderung meremehkan permasalahan negara Indonesia sendiri, dimana seharusnya seorang presiden tahu bahwa permasalahan di sebuah kota, provinsi, dan negara tentu saja berbeda dan tidak bisa disamakan.
FAKTA: Statement yang dikutip hanyalah merupakan penggalan dari keseluruhan pernyataan yang diberikan Jokowi. Berikut merupakan pernyataan lengkap yang sesungguhnya:
"Kalau sebetulnya itu dianggap persoalan enteng, ya dari dulu sudah rampung. Masalah di kota kecil kayak Solo, di kota besar DKI dan yang lebih besar, negara, itu saya kira sama. Ini masalah manajemen." "...Jadi memang butuh keberanian untuk mengambil risiko, dan harus tahu kenapa kita berani memutuskan itu. Saya lihat karena ada kepercayaan kepada pimpinannya, yaitu kepada saya. Jadi keberanian pengambilan keputusan itu yang dinilai publik"Dari pernyataan lengkap yang diberikan Jokowi, dapat kita lihat bahwa maksud Jokowi mengemukakan bahwa masalah Solo, DKI, dan Indonesia sama ialah, secara umum, permasalahan yang terjadi hanyalah krisis manajemen. Jokowi memandang masalah tersebut dari sudut pandang lebih luas (general), dan tidak bertujuan menyamaratakan atau meremehkan problem yang ada di Indonesia. Hal ini menegaskan bahwa pendapat dan argumen Jokowi logis, terstruktur, dan berdasar. Sepenggal statement seseorang tidak dapat dijadikan tolak ukur orang tersebut merupakan lulusan universitas atau bukan.
Baca juga: http://thingstheynevertoldu.blogspot.co.id/2016/10/mengenal-lebih-dekat-jokowi.html
2. Masalah NIU Jokowi. Statement yang beredar menyatakan bahwa NIU (Nomer Induk Universitas) Jokowi sebagai alumnus UGM terdiri dari 9 digit, sedangkan alumni lainnya yang seangkatan dengan Jokowi hanya memiliki 5 digit NIU.
FAKTA: Semua alumni UGM angkatan 1980 memiliki 9 digit NIU. NIU mahasiswa angkatan '80 terdiri dari 5 digit, yang kini telah digeneralisasi secara otomatis oleh sistem. Terkait dengan penyebab NIU Jokowi yang berjumlah 9, hal ini disebabkan oleh kebijakan tersendiri sistem untuk mengaktifkan otomatis dan memperbarui profil beberapa akun alumnus, salah satunya milik Joko Widodo (tentu saja, universitas mana yang tidak bangga dan tidak akan memperbarui akun alumnus yang akan menjabat sebagai presiden). Selain itu, akun-akun alumni lainnya yang seangkatan dengan Jokowi belum mengaktifkan akun Simponi (Sistem Informasi Potensi Alumni) mereka, dimana hanya pemilik akun tersebut yang berhak mengaktifkannya.
![]() |
Profil Jokowi sebagai Alumnus (Lulusan) UGM |
FAKTA: Sekali lagi TTNTu akan menegaskan bahwa pengaturan profil akun-akun Simponi UGM merupakan hak personal masing-masing alumni/mahasiswa. Sedangkan, untuk profil Jokowi, yang belum diaktifkan secara manual oleh sang pemilik, telah diaktifkan dan diperbaharui oleh sistem dan diberi foto oleh admin website tersebut. Jadi, profil Jokowi merupakan profil ASLI dan bukan fiktif. Perbedaan-perbedaan dan perubahan profil Jokowi dengan alumni lainnya merupakan kebijakan dari sistem untuk memperbaharui profil Presiden RI ke-7 tersebut.
4. Judul skripsi Jokowi yang terkesan meragukan dan dianggap terlalu luas, tidak memenuhi kaidah penulisan yang baik, kurang spesifik dan fokus. Apakah benar skripsi tersebut pernah dibuat oleh Ir. H. Joko Widodo?
FAKTA: Judul skripsi milik Jokowi, "STUDI TENTANG POLA KONSUMSI KAYU LAPIS PADA PENGGUNAAN AKHIR DI KOTA MADYA SURAKARTA" tidak dapat dijadikan patokan bahwa isi skripsi tersebut tidak fokus, spesifik, dan meragukan. Opini dan pendapat yang kontra dengan fakta bahwa Jokowi merupakan lulusan UGM mayoritas menilai bahwa skripsi tersebut tidak kompeten dan sesuai dengan kaidah skripsi yang ada. Padahal, penilaian kemumpunian sebuah skripsi tidak dapat didasarkan hanya dari judulnya saja, tetapi juga harus dinilai melalui isi dan penelitian dari skripsi tersebut. Selain itu, skripsi yang telah diloloskan oleh UGM telah diuji oleh tim penguji dan pembimbing, yang dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis/peneliti skripsi tersebut.
4 poin di atas merupakan paparan fakta untuk menjawab keraguan yang berkembang di masyarakat mengenai kebenaran Jokowi sebagai lulusan UGM. Selain 4 poin di atas, fakta bahwa Jokowi merupakan lulusan UGM diperkuat dengan pernyataan dari Wiwit Wijayanti, selaku Kepala Bidang Hubungan Masyarakat UGM. Beliau menyatakan bahwa Jokowi benar merupakan alumnus UGM, dimana ijazah Jokowi ditandatangani oleh Dekan UGM Prof Dr Soenardi Prawirohatmodjo M.S, M.D dan Rektor UGM Prof DR T Jacob M.S M.D., dan dikeluarkan pada tanggal 5 November 1985.
Gimana, udah yakin kan kalo presiden kita benar lulusan UGM?:)
Sumber kutipan: Google, Web UGM, dan beberapa web lainnya.
informasi yang menarik! thank you
BalasHapusaw aw keren kak! MAKASIH INFONYA❤️
HapusJokowi is the best
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBenar-benar menambah wawasan tentang Jokowi👍
BalasHapusBapak Jokowi emang the best !
BalasHapusBapak Jokowi emang the best !
BalasHapusWahhh
BalasHapusTerima kasih! Artikelnya sangat informatif, jadi menjawab keraguan masyarakat
Naizu banget artikelnya
BalasHapusWah
BalasHapusKeren,menambah informasi juga...
BalasHapusPak joko wow
BalasHapusinformatif👍
BalasHapusNice��
BalasHapusInfo bagus...
BalasHapusMantap sangat informatif ��
BalasHapusInfonya menambah pengenalan akan sosok Presiden kita. Good job👍
BalasHapusJoki Widodo👍
BalasHapusInfonya sangat membantu untuk mengenal pak jokowi 👏
BalasHapusThankyou min, sangat membantu infonya
BalasHapusMantap jiwaaaa
BalasHapusKalo gini UGM bangga punya alumnus presiden. Good article! Bener2 ga tahu jadi tahu.
BalasHapusMantap, artikel yang berguna
BalasHapusNice :)
BalasHapusInformatif bgt.Thanks ya
Sangat informatif! Sangat membantu, Thank you.
BalasHapusArtikelnya sangat informatif! Thank you! Jokowi hebat!!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAww aww menarik kak
BalasHapusPas buat bahan artikelku
Makasih banyak kak ����
Ngi bul
BalasHapusSangat menarik utk semua penjelasannya. Dulu waktu kuliah ada foto pak Jokowi pakai kacamata tebal, skrg sudah gak lagi. Apakah pak dengan sudah operasi mata? Mohon penjelasannya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSy sengaja cari berita ini krn akhir2 ini banyak fitnah yg meragukan skripsi & almamater Bp.Jokowi. Sy sebagai manusia biasa merasa terheran2 dg org2 yg selalu menghina & berprasangka buruk terhadap beliau. Kasian ngeliatnya.. semoga segala fitnah & cacimaki yg selalu dibalas dg diam dan sabar bisa jd ladang pahala buat Bp.Jokowi. Marilah kita selalu bersyukur & mengasihi sesama manusia. Siapapun pemimpin Negara ini layak kita hormati. Terimakasih informasinya.....
BalasHapusSaking terlalu pas2an sok bersih dn merakyatnya shg Almamater UGM meragukan kealumniannya !
BalasHapusPenjelasan no 3 terlalu dipaksakan...terkait foto yang berkacamata tebal gimana ini
BalasHapusYg membuat ragu orang itu kapasitas Jokowi dalam membuat pernyataan seperti bukan alumni UGM, apalagi alumni UGM tahun 80an kritis2 dan tak ada yg bisa melawan. Apa masuknya pakai Joki, terus ya kalau dah masuk UGM banyak cara bisa lulus...bahkankalau masuk pakai Joki mestinya pergaulan UGM bisa mengubah kultur dan cara berfikirnya, ini benar2 aneh...
BalasHapus